Saturday, July 28, 2018

Allah Pasti Memperkenankan Permohonan Hamba-Nya

Al-Hikam Atha'illah ke-97
"Ketika lisanmu digerakkan untuk meminta, berarti Dia hendak memberimu".

"Doa itu ruh kehidupan, harapan, cita-cita, komitmen," ujar Ustadz Basuki Abdurrahman.

Seseorang berkata, "Pengabulan ini terjadi bila doa bersumber dari ikhtiar dan niat baik. Adapun jika ia mengalir saja dari lisan tanpa disertai niat dan tujuan. Pengabulannya yang berupa sesuatu yang diminta mungkin agak sedikit telat".

Setiap ucapan (doa) itu ada konsekuensinya. Maka berucaplah yang baik-baiknya.

"Ya Allah aku butuh lulus".
"Ya Allah aku butuh rezeki berkah berjatuhan".
"Ya Allah aku butuh tulang rusuk".
"Ya Allah aku butuh Haji ke Baitullah".

Maka yang perlu dilakukan adalah merasakan apa yang menjadi kebutuhan hidup kita dengan 5 langkah:.
1. Memikirkan.
Pikirkan cara terbaik mencapai impian. Dan terus meluruskan niat karena Lillah.

2. Meyakini.
Yakin bahwa apapun impian kita. Itu bisa tercapai. Tak ada yang mustahil bagi Allah.

3. Mengucapkan.
Ucapkan lewat lisan. Ucapan membuat pikiran dan tubuh kita menerima energi positif.

4. Mendengarkan.
Bayangkan suara hingarbingar, tawa, dan pujian ketika impian kita tercapai.

5. Merasakan.
Bayangkan suasana bangga, damai, dan bahagia ketika impian kita tercapai.

Friday, July 20, 2018

Peka Terhadap Ujian Kecil

Hal yang paling berbahaya dari kehidupan kita adalah ketika kita tidak sadar kita sedang diuji.

Kenapa?.

Karena sebetulnya ujian itu ujungnya naik kelas. Dan ujung dari naik kelas itu adalah pencapaian. Ujung naik kelas itu biasanya adalah karunia yang lebih besar.

Yang repot itu. Kita tidak menyadari kita sedang diuji.

Kalau ujiannya besar itu sadar. Diuji sakit. Astagfirullah azhim. Diuji musibah. Astagfirullah azhim.

Tapi terkadang kita sama sekali nggak sadar. Dan nggak lolos sama sekali. Ketika yang hadir adalah ujian kecil.





Kisah Nabi Musa a.s (Q.S. Al-Qasas : 22-27).


Nabi Musa pergi ke sebuah negeri Madyan dalam keadaan lapar, tidak punya rumah, tidak jelas harus berlindung kemana.

Di titik itu, waktu dia melihat para peternak mengantrikan ternaknya ke sumur. Ada 2 wanita yang ia lihat. Tidak ikut mengantri.

Kira-kira kita lihat itu gimana (read; di hati seorang pria)?.

"Emm... kelihatannya kasihan ya kok dia nggak ngantri ke situ".

Ada keinginan membantu, tapi tidak semua orang melangkah membantu.

Tapi Nabi Musa a.s merespon itu. Dia kemudian datang dan bertanya.

M: Kenapa Anda kok tidak ikut ngantri?.

W: Itu laki-laki semua. Badannya kuat. Kita wanita.

M: Kalau gitu saya antrikan.

Coba lihat. Nabi Musa membantu.

Dan gegara membantu itu. Ketika beliau membantu 2 wanita tadi untuk dapat air. Wanita itu mengundangnya ke rumah dan memperkenalkan kepada orangtuanya. Lalu menghidangkan makanan, memberikan pekerjaan.

Dan Nabi Musa a.s mendapat karunia yang sangat-sangat besar. Bertemu juga dengan mertua, yang akhirnya adalah seorang Nabi yang memberikan banyak hikmah dan banyak pelajaran kepada dirinya.

Tapi semua itu dilalui oleh Small Test.




Dinukil dan diselia dari Eps 24 Semangat Langit

Monday, July 16, 2018

Makna Mati di Film Sword Master 2016

Udara tidak ada suara.
Energi seperti air mengalir.
Cahaya tidak ada bayangan.
Pedang tidak ada bekas.
Menembus laut.

"Kamu sudah tidak punya banyak waktu. Lupakanlah dendam dan kebencian. Mungkin masih ada peluang," pesan kakek penjaga gunung Yao (segala obat penyakit ada di sana).

Setelah turun gunung Can Se merenungi hidup, yang banyak membunuh orang dan demi uang juga membunuh.

Di perjalanannya Can Se bertemu pedagang. Lalu ia beli dagangan beserta kudanya.

"Kau mau mati di mana?" tanya Can Se.

"Pai Hua Lin di desa Ku Hai. Di sana cantik sekali," jawab pedagang.

Can Se melihat seorang penggali kuburan.

"Penjaga kuburan. 100 tael, membeli tempat tinggal dan pekerjaanmu," pinta Can Se.

"Uang... sudah tak ada gunanya. Kubur aku dengan baik. Aku berikan kepadamu," jawab penggali kuburan.

Lalu Can Se merawat si penggali, ketika sudah tak bernafas. Dia lalu menguburkannya.

Tiap malam Can Se tidur peti mati yang dibelinya, juga disampingnya ada batu nisan bertuliskan namanya.



Foto Yeh Shih San (kiri) dan Ah Chi (kanan)

Dengan penyakit yang diderita dan tinggal hitungan waktu saja. Can Se bertekad menjadi pribadi yang tidak egois lagi.

Ia sedikit demi sendiri belajar hidup berdampingan dengan warga di daerah ia tinggal. Terlihat dari keakrabannya sama anak-anak. Mulai dari membagikan permen gratis.

Ia juga membantu warga yang tertidas para penguasa saat itu.

Ia pun mulai dikenal warga dan diakui bagian dari mereka.

***

Silakan diambil moral story nya. Jika kurang paham. Bertanyalah.



Inspirasi cerita by film Sword Master.