Sunday, February 10, 2019

MENDEWASA, MENUA, MATI


Awan-awan di langit sore tadi seakan berbicara. Dari hati yang paling dalam tersimpan sebuah harapan. Harapan yang berusaha kusimpan rapi, tak boleh ada yang tahu, cukup diriku dan Rabb-ku yang tahu.
           
Orang-orang itu mengenalku, tapi aku kurang begitu mengenal mereka. Wajah mereka tak asing bagiku, tapi nama mereka tak berhasil aku munculkan dalam ingatan. “Ya Rabbi, ampuni hamba yang pelupa ini”.

Aku mengamati wajah mereka dengan seksama. Iyaa.. mereka menua. Tak seperti beberapa tahun lalu. Dalam hati aku merenung. “Suatu saat aku akan seperti mereka, menua”.

Selain, menua ada beberapa orang yang tak lagi aku temui untuk selama-lamanya. Iyaa.. mereka telah meninggalkan dunia lebih dulu. Suatu saat aku pun juga akan menyusul mereka. Entah kapan waktunya? Aku pun tak tahu.

Generasi selanjutnya siap menggantikan mereka. Mereka ialah anak-anak kecil yang dulu aku kenal, kini mereka telah tumbuh dewasa. Yang dulu baru berjalan merangkak, kini berlari kesana-kemari. Yang dulu SD, kini SMP/MTS. Yang SMP, kini sudah SMA/SMK.

Teman-teman sebayaku juga begitu. Mereka banyak yang bekerja di kampung dan di perantauan, ada juga yang masih kuliah. Ada yang sudah menikah dan punya anak, ada pula yang masih jomblo seperti diri ini... wkwk.

“Semua orang tumbuh sesuai dengan fasenya masing-masing. Ada yang tumbuhnya stabil, ada pula yang dipercepat. Tergantung diri mereka masing-masing dan takdir.”

Pati, 10 Februari 2019

Thursday, February 7, 2019

SENJA MENYAPA

Senja,

Suara adzan magrib tiba-tiba
Membuyarkan lamunanku
Mengetarkan jiwa yang sedang galau
Adzan magrib ini tiba-tiba
Menelusuk ke dalam relung jiwa
Merasuki alam pikiran

Senja,

Detik-detiknya selalu dinanti
Membuat jiwa terpesona
Ia nampak malu-malu
Tuk lenyap dari balik bumi
Langit pun memerah
Jiwa pun luluh

Senja,

Kisah hidupku tak boleh berakhir sampai di sini
Biarkanlah langkah kaki menuju jalan-jalan setapak
Yang nantinya akan menjadi jejak
Dengarkan suara hati yang berbisik
Yang akan menuntun pada keridho-an Illahi Rabbi

Senja,

Inilah bentuk cinta Sang Maha Kuasa
Yang menghadirkannya rembulan ke alam semesta
Menggantikan cerahnya siang hari


Ngagrong, 31 Desember 2016